021-480-2944
admin@dewa.com
Artikel
24 Apr 2024

Yuk pahami tentang Skizofrenia

Apa itu Skizofrenia ?

Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang ditandai dengan adanya gangguan penilaian seseorang terhadap kenyataan yang ada.

 

Mengapa skizofrenia dikategorikan sebagai gangguan jiwa berat?

Skizofrenia adalah jenis gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Skizofrenia dimasukkan dalam kategori gangguan jiwa berat yang menyebabkan pengidapnya mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan gangguan perilaku.

 

 

Apa saja gejala Skizofrenia?

Secara garis besar, gejala skizofrenia dibagi menjadi 2 gejala:

  1. Gejala positif : bicara tidak teratur, adanya perilaku berlebihan, adanya halusinasi, delusi atau waham
  2. Gejala negatif : seorang menjadi jarang bicara, menarik diri, respon emosi yang tumpul, apatis

 

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan, prevalensi skizofrenia/psikosis di Indonesia sebanyak 6,7 per 1000 rumah tangga. Artinya, dari 1.000 rumah tangga terdapat 6,7 rumah tangga yang mempunyai anggota rumah tangga (ART) pengidap skizofrenia/psikosis.[1]

 

Kapan ciri ciri skizofrenia mulai muncul pada seseorang?

Gejala Awal Skizofrenia pada umumnya gejala gangguan ini muncul pada usia remaja dan awal 20-an. Pada usia-usia ini, tanda-tanda paling awal mungkin terabaikan karena mencerminkan perilaku yang “khas” untuk remaja tertentu.

 

Stop stigma terhadap orang dengan skizofrenia seperti : “orang gila”, “kurang iman”, “penyakit kiriman”, “disantet orang”, “berbahaya”, “kutukan”

 

Apakah penderita skizofrenia bisa sembuh total?

"Secara umum, pasien dengan gangguan jiwa ini sebenarnya bisa sembuh total, asalkan rajin minum obat, terapi, rutin kontrol ke dokter, serta yang tak kalah penting adalah mendapatkan dukungan dari keluarga terdekat," katanya.

 

Mari dukung penderita skizofrenia dengan cara:

  1. Pahami dan edukasi : pahami penyakitnya dan luruskan pandangan masyarakat yang salah terhadap penderita skizofrenia
  2. Rangkul dan perhatikan : rangkul pasien dan keluarga agar rutin berobat ke dokter psikiater, sehingga pasien dapat mampu kembali ke masyarakat sosial

 

 


Refrensi

[1] Dwi Hadya Jayani. Persebaran Prevalensi Skizofrenia/Psikosis di Indonesia. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/10/08/persebaran-prevalensi-skizofreniapsikosis-di-indonesia