021-480-2944
admin@dewa.com
Artikel
30 Mar 2024

Kapan dan Berapa kali kita harus melakukan Vaksin Difteri?

Penyakit difteri adalah penyakit infeksi yang menular yang disebabkan oleh Corynebacterium diphteriae. Penularan penyakit difteri melalui batuk, bersin atau luka terbuka. Penularan juga bisa terjadi jika menyentuh benda yang sudah terkontaminasi air liur penderita seperti gelas atau sendok.

Penyakit difteri adalah infeksi pada selaput lendir di hidung dan tenggorokan serta dapat mempengarui kulit. Penyakit difteri dapat menimbulkan dampak yang serius sampai berpotensi mengancam nyawa.

Gejala difteri dapat muncul sejak 2 sampai dengan 5 hari setelah terinfeksi, dapat berupa terbentuknya lapisan tipis berwana abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel penderita, sakit tenggorokan, suara serak, batuk pilek, demam menggigil, lemas, muncul benjolan di daerah leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening, jantung dapat berdebar tidak seperti biasanya, keringat dingin, sesak napas, disertai kulit pucat atau membiru.

Pengobatan penyakit difteri memerlukan antibiotik dan anti toksin difteria. Pencegahan penyakit difteri yang paling efektif dengan pemberian vaksin difteri yang lengkap.

Vaksin difteri dapat diberikan pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan dan juga booster pada usia 18 bulan, dapat berupa vaksin kombo dengan DPwT-Hb-Hib atau DPaT-Hb-Hib-IPV. Vaksin Difteri juga dapat diberikan pada usia anak sekolah dasar kelas 1 atau 2 (usia 5-7 tahun) dalam bentuk vaksin DT (Difteri – Tetanus) pada program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Pada usia 10 tahun keatas vaksin difteri dapat diberikan dalam bentuk vaksin TD (Tetanus Diftari) atau vaksin Tdap (Tetanus, Difteri, pertusis).

Vaksin difteri tidak hanya dapat diberikan kepada bayi dan anak-anak saja. Vaksin difteri dapat juga diberikan pada orang dewasa. Vaksin difteri Td / Tdap dapat juga diberikan untuk ibu hamil, pemberian vaksin Td / Tdap pada ibu hamil dapat diberikan 1 dosis pemberian untuk setiap kehamilan. Pemberian vaksin Td / Tdap pada orang dewasa dapat diulang setiap 10 tahun sekali.

Pemberian vaksin Tdap 1 dosis & 2 dosis menggunakan Td, selanjutnya 1 dosis booster Td diberikan setiap 10 tahun dapat diberikan untuk kondisi medis tertentu seperti imunokompromais, MSM, penyakit jantung, penyakit paru kronis, alkoholisme kronik, asplenia, defisiensi komponen komplemen persisten, penyakit hati kronik, gagal ginjal, penyakit ginjal stadium akhir, pasien hemodialisa, diabetes, dan juga petugas kesehatan.

 

 

SC: dr.H.Panji Irawan